Sunday 26 February 2017

MENGENAL TRADISI BUDAYA BUGIS



MAPPANRE TASI’

Mappanre Tasi' adalah suatu tradisi budaya yang mengandung nilai2 sakral serta melekat pada kehidupan suku Bugis kira2 seabad yang silam. Pada pertengahan millennium II tradisi Mappanre tasi' masih sangat kental di kalangan etnis Bugis sebagai suatu kewajiban yang harus ditunaikan dengan konsekwensi malapetaka akan menimpa apabila ditinggalkan. Itulah kepercayaan yang merebak di tanah Bugis ketika itu. Masa berganti masa, datang dan pergi seiring dengan itu terjadi pula pergantian generasi serta perubahan pola pikir dan pembaharuan perilaku sebagai imbas konstruktif. Pendidikan yang kian maju dan pergaulan antar suku Bugis dengan suku bangsa lain. Semakin luas lantaran kegiatan perniagaan dan perantauan putra putri Bugis sehingga mappanre tasi' mengalami abrasi nilai yang mengakibatkan tradisi itu terabaikan dari sisi kehidupan orang Bugis. Namun sangat lucu dan ironi, kini tradisi mappanre tasi' justru mencuat lagi di era modern dan munculnya di bumi Kalimantan yaitu di Kabupaten Pagatan. Kota baru dan pulau laut KalimantanSelatan. Mappanre tasi' menjadi kegiatan rutin di kalangan nelayan Bugis yang bermukim di daerah tersebut sebagai manifestasi kepercayaan bahwa dengan melakukan mappanre tasi' maka hasil tangkapan ikan akan semakin melimpah dan apabila alpa melakukan kegiatan itu niscaya malapetaka laut akan menimpa. Mappanre tasi' juga dilakukan nelayan Bugis di bumi Kalimantan sebagai bentuk kesyukuran kepada Yang Maha Kuasa juga sebagai pengejewantahan rasa terima kasih sekaligus merupakan penghormatan kepada penguasa laut.

Apa dan bagaimana Mappanre tasi' itu ?

Secara harfiah mappanre tasi' berarti memberi makan kepada laut. Mappanre tasi' berasal dari bahasa Bugis yang terdiri atas 2 kata yaitu mappanre artinya memberi makan dan tasi' artinya laut. Tata cara pelaksanaan mappanre tasi' : para nelayan dan masyarakat lainnya berkumpul di tepi pantai seraya membuang ke laut berbagai makanan yang lezat seperti : ketan, nasi, ayam dan aneka kue.

Mereka percaya makanan2 lezat yang jumlahnya melimpah ruah selain menjadi santapan makhluk2 laut yang visible juga disantap oleh makhluk2 yang unvisible. Kegiatan ini sudah menjadi kalender program pariwisata Dinas Pariwisata Budaya setempat dan merupakan kegiatan masyarakat yang memiliki empat nilai yaitu nilai budaya, ritual, bisnis dan rekreasi. Kegiatan yang dimulai awal dekade 90 ini mampu mengundang perhatian baik wisatawan nusantara maupun beberapa wisatawan mancanegara. Dalam dinamika perkembagannya mappanre tasi' juga dimeriahkan dengan gelar berbagai pertunjukan seperti pertunjukan musik etnik, musik dangdut dan hiburan2 lainnya. Bagi anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam, silahkan menyaksikan secara gratis di lokasi kegiatan yang diadakan pada triwulan pertama pada setiap tahun. (MK)

CATATAN :

MK adalah singkatan nama almarhum Makmur Kham yang meninggal dunia pada tanggal 2 September 2011. Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT… aamiin ya rabbal alamien

EDISI I TAHUN 2006


Bisnis modal kecil ? Klik DISINI
 

No comments:

Post a Comment