MAPPANRE TASI’
Mappanre Tasi' adalah suatu tradisi budaya yang mengandung
nilai2 sakral serta melekat pada kehidupan suku Bugis kira2 seabad yang silam.
Pada pertengahan millennium II tradisi Mappanre tasi' masih sangat kental di
kalangan etnis Bugis sebagai suatu kewajiban yang harus ditunaikan dengan konsekwensi
malapetaka akan menimpa apabila ditinggalkan. Itulah kepercayaan yang merebak
di tanah Bugis ketika itu. Masa berganti masa, datang dan pergi seiring dengan
itu terjadi pula pergantian generasi serta perubahan pola pikir dan pembaharuan
perilaku sebagai imbas konstruktif. Pendidikan yang kian maju dan pergaulan
antar suku Bugis dengan suku bangsa lain. Semakin luas lantaran kegiatan
perniagaan dan perantauan putra putri Bugis sehingga mappanre tasi' mengalami
abrasi nilai yang mengakibatkan tradisi itu terabaikan dari sisi kehidupan
orang Bugis. Namun sangat lucu dan ironi, kini tradisi mappanre tasi' justru
mencuat lagi di era modern dan munculnya di bumi Kalimantan yaitu di Kabupaten
Pagatan. Kota baru dan pulau laut KalimantanSelatan. Mappanre tasi' menjadi
kegiatan rutin di kalangan nelayan Bugis yang bermukim di daerah tersebut
sebagai manifestasi kepercayaan bahwa dengan melakukan mappanre tasi' maka hasil
tangkapan ikan akan semakin melimpah dan apabila alpa melakukan kegiatan itu niscaya
malapetaka laut akan menimpa. Mappanre tasi' juga dilakukan nelayan Bugis di
bumi Kalimantan sebagai bentuk kesyukuran kepada Yang Maha Kuasa juga sebagai
pengejewantahan rasa terima kasih sekaligus merupakan penghormatan kepada
penguasa laut.
Apa dan bagaimana Mappanre tasi' itu ?
Secara harfiah mappanre tasi' berarti memberi makan kepada laut.
Mappanre tasi' berasal dari bahasa Bugis yang terdiri atas 2 kata yaitu mappanre artinya
memberi makan dan tasi' artinya laut. Tata cara pelaksanaan mappanre tasi' : para
nelayan dan masyarakat lainnya berkumpul di tepi pantai seraya membuang ke laut
berbagai makanan yang lezat seperti : ketan, nasi, ayam dan aneka kue.
Mereka percaya makanan2 lezat yang jumlahnya melimpah ruah
selain menjadi santapan makhluk2 laut yang visible juga disantap oleh makhluk2
yang unvisible. Kegiatan ini sudah menjadi kalender program pariwisata Dinas Pariwisata
Budaya setempat dan merupakan kegiatan masyarakat yang memiliki empat nilai
yaitu nilai budaya, ritual, bisnis dan rekreasi. Kegiatan yang dimulai awal
dekade 90 ini mampu mengundang perhatian baik wisatawan nusantara maupun
beberapa wisatawan mancanegara. Dalam dinamika perkembagannya mappanre
tasi' juga dimeriahkan dengan gelar berbagai pertunjukan seperti pertunjukan
musik etnik, musik dangdut dan hiburan2 lainnya. Bagi anda yang penasaran dan
ingin mengetahui lebih dalam, silahkan menyaksikan secara gratis di lokasi
kegiatan yang diadakan pada triwulan pertama pada setiap tahun. (MK)
CATATAN
:
MK
adalah singkatan nama almarhum Makmur Kham yang meninggal dunia pada tanggal 2
September 2011. Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT… aamiin ya
rabbal alamien
EDISI I TAHUN 2006
EDISI I TAHUN 2006
Bisnis modal kecil ? Klik DISINI
No comments:
Post a Comment